Crop circle tersebut berada di areal persawahan di Dusun Mlandangan, Desa Minomartani, Kecamatan Ngaglik, Sleman atau sekitar 200 meter dari perumahan Minomartani. Hingga siang ini, Kamis (19/5/2011), ratusan warga masih banyak yang melihat crop circle tersebut.
Crop circle berada di areah persawahan milik tanah kas desa yang digarap oleh Mbah Rebo (70). Lahan sawah itu masih ditanami padi yang sudah ada bulir-bulir padi. Sebagian tanaman padi tampak mulai menguning, sebagian lagi masih hijau.
Bentuk crop circle bukan berbentuk lingkaran bulat atau segi enam, namun menyerupai sebuah telapak kaki. Crop circle dibentuk di dua petak sawah dengan panjang lebih kurang 150 meter dan lebar 15 meter. Petak sawah tersebut tidak sama sisi, di bagian ujung utara lebih lebar. Sedang di bagian selatan mengecil.
Di petak sawah yang lebih luas, bentuk crop circle seperti telapak kaki. Sedang petak sawah yang satunya atau yang lebih kecil berbentuk menyerupai 3 jari kaki. Batang padi yang membentuk crop circle direbahkan dari arah selatan ke utara.
Berdasarkan pantauan detikcom di lokasi, batang padi yang direbahkan banyak yang patah di bagian bagian bawah. Di ujung bagian telapak kaki bagian bawah tampak batang padi direbahkan menggunakan papan kayu.
Saat ini masih banyak ratusan warga sekitar yang datang silih berganti melihatnya. Di lokasi, terutama di tanggul pematang atas juga telah dipasang garis polisi/police line oleh aparat Polsek Ngaglik. Warga atau penonton tidak bisa mendekat, namun harus melihat dari tanggul pematang atas.
"Crop circle ini sudah diketahui warga sejak hari Minggu 15 Mei lalu. Namun mulai ramai hari ini dan kemarin. Kami masih melakukan penyelidikan, apakah ini asli atau buatan manusia," ungkap Kapolsek Ngaglik, Kompol Sulistyo kepada wartawan di lokasi.
(sumber: detiknews.com)
____________________
View the Original article